Puncak Peuyeum Sukabumi Jadi Surga Camping di Atas Awan

SHARE

SUKABUMI – Puncak Peuyeum yang terletak di Kampung Suradita, Desa Ciengang, Kecamatan Gegerbitung, Kabupaten Sukabumi, kini menjadi destinasi wisata yang menyedot perhatian para pencinta alam dan penikmat keindahan panorama pegunungan. 

Berlokasi di ketinggian sekitar 1.100 meter di atas permukaan laut (mdpl), kawasan ini menyuguhkan pengalaman yang menakjubkan bak berada di negeri di atas awan. Dengan luas lahan sekitar 500 meter persegi, area ini kini disulap menjadi camping ground yang nyaman, sekaligus menawarkan pemandangan yang luar biasa.

 

Digital Marketing Wisata Puncak Peuyeum, King ZS kepada Radar Sukabumi mengatakan, wisatawan yang datang ke lokasi Puncak Peuyeum, mereka bisa menikmati sunset dari sebelah kiri, sunrise dari sebelah kanan, serta city light Kota Sukabumi yang terlihat menawan di malam hari. 

Tak hanya itu, panorama Gunung Gede Pangrango, Gunung Salak, serta lautan awan yang menyelimuti pagi hari, menjadi daya tarik utama yang membuat pengunjung terpesona.

“Awalnya, pada tahun 2018 ada beberapa orang warga lokal camping, tapi masih alang-alang, dan belum ada toilet serta lain-lain,” kata King ZS kepada Radar Sukabumi pada Kamis (12/06).

Sewaktu ia camping pertama kali dan mengabadikan momentum keindahan panorama alam, foto-foto dan videonya kemudian diunggah ke media sosial dan mendapatkan respons luar biasa dari netizen. Sejak saat itu, kawasan wisata Puncak Peuyeum ini, mulai ramai dikunjungi, awalnya oleh warga lokal Sukabumi, lalu berkembang hingga ke luar daerah. 

“Ada beberapa unggahan dari orang yang camping, kebetulan pas lautan awan, banyak yang nanya dimana, akhirnya di survai dan di cobain camping, serta dibikin akun media sosial-nya untuk, informasi Puncak Peuyeum,” timpalnya.

Kini, fasilitas seperti warung, mushola, dan toilet sudah dibangun sejak akhir 2024. Namun demikian, menurut pengelola, kebutuhan mendesak saat ini adalah perbaikan toilet, karena masih menggunakan material sederhana seperti GRC.

“Puncak Peuyeum sendiri berada di atas lahan HGU PTPN yang masa kontraknya sudah habis. Awalnya direncanakan untuk ditanami jagung, namun karena area ini semakin ramai digunakan untuk camping, lahan tersebut kini fokus sebagai destinasi wisata,” bebernya.

 

Lebih lanjut ia menjelaskan, bahwa akses menuju lokasi dari jalan provinsi Cicalobak, Desa Cijangkar, Kecamatan Nyalindung, berjarak sekitar 5 kilometer. Namun, kondisi jalan menuju lokasi masih perlu perhatian, terutama sepanjang 2 hingga 3 kilometer yang mengalami kerusakan. Harapan besar datang dari masyarakat agar pemerintah segera memperbaiki akses jalan demi kemajuan wisata ini.

 

“Puncak Peuyeum dikelola murni oleh warga setempat dan Karang Taruna Desa Ciengang, tanpa campur tangan investor luar. Bahkan, tempat ini pernah dikunjungi oleh Wakil Bupati Sukabumi, bersama Kadis Pariwisata, Camat, dan Kepala Desa, dalam kegiatan camping bersama sekaligus pembahasan pengembangan wisata,” timpalnya.

Biaya masuk ke lokasi ini sangat terjangkau. Hanya Rp5.000 per motor, dan untuk pengunjung yang ingin menginap dengan mendirikan tenda, dikenakan tarif Rp15.000 per orang.

Mayoritas wisatawan berasal dari kawasan Jabodetabek, terutama dari Tangerang, Bogor, dan Bekasi. Pada akhir pekan atau libur panjang, lokasi camping bisa penuh hingga 30 tenda, dengan jumlah pengunjung mencapai ratusan orang. Sedangkan pada hari biasa, pengunjung bisa mencapai sekitar 20 orang.

“Masyarakat sekitar berharap, kehadiran Puncak Peuyeum sebagai destinasi wisata baru dapat mendorong pertumbuhan ekonomi lokal serta meningkatkan kunjungan wisata ke wilayah Sukabumi, khususnya di Kecamatan Gegerbitung,” pungkasnya. (den/d)